Ketua Program Studi Hukum 2023-2026 Resmi Dilantik
Yogyakarta. Senin, 2/1/23 bertempat di Auditorium kampus 1 dilaksanakan pelantikan Ketua Program Studi di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan masa jabatan 2023-2026. Pembacaan salinan Surat Keputusan Rektor dilakukan oleh Nurul Satria Abdi, selaku Kepala Bidang Hukum, Tata Laksana, Organisasi, dan Etika. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Badan Pembina Harian, Rektor dan Wakil Rektor, Senat Universitas, Dekan dan Wakil Dekan, Kepala Unit Kerja tingkat Universitas, Ketua Program Studi S2 dan S3, serta Ketua Program Studi D4, S1, dan Profesi masa jabatan 2019-2022.
Salah satu yang dilantik adalah Ketua Program Studi Hukum Fakultas Hukum yang diemban oleh Fauzan Muhammadi. Pria yang sedang menyelesaikan doktoral di Malaysia ini dilantik bersama sekitar empat puluh Ketua Program Studi terdiri dari Program Sarjana (S1), Program Diploma Empat (D4), dan Program Profesi. Sebelumnya para Ketua Program Studi ditanya kesediaan untuk disumpah dan dilantik Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Dr. Muchlas MT. Secara serentak semuanya menjawab bersedia. Rektor kemudian melanjutkan pembacaan janji pelantikan untuk ditirukan para Ketua Program Studi yang dilantik.
Rektor menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ketua Program Studi periode lalu yang telah bekerja keras memajukan institusi sehingga Universitas Ahmad Dahlan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) ditetapkan Terakreditasi A. Momentum awal tahun 2023 Rektor mengajak kepada Ketua Program Studi baru bersama tim menyiapkan Instrumen Suplemen Konversi (ISK) untuk menjadikan Universitas Ahmad Dahlan meraih Akreditasi Unggul.
Kepada Ketua Program Studi Rektor mengingatkan kondisi dan tantangan perguruan tinggi yang harus direspon secara cepat dan tepat. “Tantangan Universitas Ahmad Dahlan dan perguruan tinggi di Indonesia secara umum saat ini sedang berada pada fase yang dinamis dana kritis seiring merebaknya isu baru seperti cyber campus, online university, termasuk digitalisasi di semua landskap pendidikan. Munculnya perubahan karakteristik baru peserta didik dan regulasi yang tidak terduga sebelumnya.”, ucapnya. Rektor berpesan “Tantangan ini harus dihadapi tidak hanya dengan memperkuat literasi digital saja, tetapi juga harus diimbangi literasi kemanusiaan dan kebudayaan kepada civitas akademika termasuk mahasiswa. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya adaptasi kurikulum dengan strategi pembelajaran di semua proses pendidikan di kampus agar memenuhi target learning outcome.”
Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Ahmad Dahlan, Marsudi Triatmodjo, pada saat memberikan amanah mengingatkan bahwa “Pengelola Program Studi adalah esensi atau ruhnya lembaga pendidikan. Maka visi yang harus ditekankan adalah mengembangkan keilmuan Program Studi.” (mh)