Prof. Subardjo Terima Penghargaan sebagai Perintis Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta. Senat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Upacara Milad ke-62 UAD. Kegiatan yang dilangsungkan Kamis, 22/12/22 di Amphitarium Kampus IV dibuka secara resmi oleh Ketua Senat UAD, Dwi Sulisworo. Acara ini dihadiri Badan Pembina Harian, Anggota Senat Universitas, Pimpinan Universitas, Fakultas, Kepala Unit, Lembaga, dan Biro UAD, serta segenap civitas akademika UAD. Hadir juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kepala LLDIKTI Wilayah 5, Pimpinan Wilayah, Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, pejabat pemerintahan daerah Kabupaten/Kota, serta tamu undangan lainnya.
Salah satu agenda peringatan Milad ke-62 UAD adalah pemberian penghargaan kepada dosen dan tenaga kependidikan. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi telah mengabdi dan berkontribusi untuk UAD. Adalah Prof. Dr. Subardjo, S.H., M.Hum., dosen Fakultas Hukum memperoleh penghargaan sebagai Purna Tugas Dosen PNS Dipekerjakan Perintis Universitas Ahmad Dahlan. Pria kelahiran Sleman, 3 Desember 1952 ini dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Fakultas Hukum tahun 2010 dengan judul pidato pengukuhan “Amandemen Kelima Undang-Undang Dasar 1945 untuk Memperkuat Sistem Presidensial dan Sistem Bikameral.”
Perlu diketahui dulunya UAD merupakan pengembangan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Yogyakarta yang didirikan pada tanggal 18 November 1960. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 102/D/0/1994 bahwa IKIP Muhammadiyah Yogyakarta beralih fungsi menjadi UAD pada 19 Desember 1994.
Rektor UAD, Muchlas, menyampaikan bahwa dalam Pidato Tahunan Rektor merupakan bentuk pertanggungjawabannya selama tahun 2022. Laporan tahunan ini berisi capaian kinerja yang dikelompokkan dalam beberapa bagian, yaitu kontribusi UAD pada Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48, Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Pendidikan dan Pengajaran, Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Pengabdian kepada Masyarakat, Kemahasiswaan, serta pusat-pusat studi dan unit-unit usaha di lingkungan UAD. “Secara umum capaian kinerja dalam satu tahun terakhir ini telah menunjukkan trend positif dengan kemajuan yang signifikan,” ucapnya. Namun demikian, lanjut Rektor, “Kami tetap berharap agar seluruh civitas akademika dan tenaga kependidikan UAD terus meningkatkan kualitas diri dengan menunjukkan kinerja terbaiknya demi masa depan UAD yang lebih baik,” harapnya. Muchlas berpesan agar seluruh keluarga besar UAD selalu menjiwai visi dan misi serta tujuan UAD yang berlandaskan tiga nilai dasar, yaitu inovatif, profesional, dan dedikatif dalam setiap menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, saat menyampaikan amanat pidato milad menyatakan, “Keunggulan itu merupakan visi bersama untuk meraih kesuksesan,” ujarnya. Perguruan Tinggi Muhammadiyah/’Aisyiyah harus berkolaborasi meraih predikat unggul dalam mencerdaskan kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta. Apalagi saat ini kita dihadapkan pada tantangan dan persoalan yang sangat kompleks dalam mengelola pendidikan tinggi, misalnya saja munculnya kampus-kampus asing. Oleh karena itu, keunggulan harus terus menerus dikapitalisasi, didinamisasi, dan diakselerasi secara progresif oleh masing-masing kampus Muhammadiyah/’Aisyiyah. Usia 62 tahun UAD ini terus didorong untuk memainkan peran-peran membangun ekosistem keunggulan. (mh)